Sebuah sanksi berat dijatuhkan Komisi Disiplin kepada salah satu klub L1ga 1 buntut terjadinya bentrokan. PSIS dihukum menggelar pertandingan tanpa penonton hingga Liga 1 musim 23/24 berakhir. Hal ini tentu menjadi sanksi berat bagi klub karena akan kehilangan cukup banyak pemasukan karena tidak adanya penonton di stadion. 

Baca juga: Terjadi Lagi! Suporter Persib Rusuh Dengan Kepolisian di Indomilk Arena

PSIS dihukum Komisi Disiplin bukan tanpa sebab. Sebelumnya terjadi bentrokan di Stadion Jatidiri dalam pertandingan PSIS Semarang vs PSS Sleman. Di akhir pertandingan babak kedua, terjadi keributan di mana terdapat aksi pelemparan dari tribun ke aa pemain dan official. Beruntun keributan tidak berlanjut karena hujan cukup lebat kemudian turun. 

PSIS Dihukum Tanpa Penonton

Menindak kejadian yang terjadi di Stadion Jatidiri, maka Komisi Disiplin PSSI pun melakukan kajian dan memberikan hukuman yang berat. PSSI menyebut bahwa pada tanggal 3 Desember 2023, terjadi pelanggaran Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 di mana terdapat keributan suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu yang diperkuat bukti-bukti. 

Akibat hal tersebut, PSSI menjatuhkan hukuman cukup berat untuk PSIS Semarang. PSSI memberikan larangan menggelar pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah terhitung sejak putusan diberikan. Tidak hanya itu, PSIS Semarang juga mendapatkan denda sebesar 25 juta rupiah. Bahkan PSIS Semarang mendapatkan peringatan hukuman yang lebih berat jika terjadi pelanggaran kembali. 

Tanggapan PSIS Semarang

Terkait PSIS dihukum PSSI yang cukup berat, Chief Executive Office (CEO)klub memberikan sebuah pernyataan. Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS Semarang mengatakan bahwa hukuman yang dijatuhkan kepada klubnya dirasa terlalu berat dan tidak adil. 

Yoyok Sukawi mengatakan bahwa larangan menggelar pertandingan dengan penonton adalah hukuman yang berat. Tidak hanya itu, menurutnya PSIS Semarang seharusnya yang berposisi sebagai korban dalam kejadian ini, namun malah diberikan hukuman yang sangat berat. 

Tidak berhenti di situ saja, Yoyok Sukawi juga memberikan pernyataan yang membela. Menurut Yoyok Sukawi, Panpel pertandingan sudah bekerja secara maksimal dari awal hingga akhir. Panpel bergerak cepat menangani situasi di stadion dan berakhir baik sehingga semua pihak bisa pulang dengan selamat. 

Baca juga: Hasil Bali United vs Arema FC: Serdadu Tridatu Menang 3-2

Merasa hukuman tidak adil, Yoyok Sukawi pun tidak akan tinggal diam. CEO PSIS Semarang tersebut akan melakukan banding dan berharap ada titik cerah bagi klubnya untuk mendapatkan keadilan. 

Share.

Leave A Reply