Kasus match-fixing atau pengaturan hasil pertandingan, kembali mencuat. Saat ini, telah ditetapkan delapan tersangka yang tersangkut kasus match-fixing Liga 2 2018. Disebutkan bahwa terdapat indikasi keterlibatan pihak klub dan juga wasit dalam pengaturan skor pada pertandingan tersebut.

Baca juga: Duel Penutup Liga 1 Gunakan 2 Wasit Jepang, Ini Profil Keduanya!

Satu nama yang menjadi sorotan pada daftar tersangka yang diumumkan pada konferensi pers Satgas Antimafia Bola di Mabes Polri, Rabu (13/12) kemarin, yaitu Vigit Waluyo. Kapolri sendiri menyebutkan bahwa ia merupakan aktor intelektual yang tak tersentuh hukum. 

8 Tersangka Match-fixing

Ada 19 orang saksi dan delapan ahli yang tengah diperiksa oleh penyidik terkait kasus ini. Ahli menyebutkan setidaknya ada 23 kejanggalan dari keputusan wasit yang diduga berhubungan dengan praktik suap. Ketika dimintai keterangan oleh penyidik, pihak klub juga mengaku telah menggelontorkan hingga Rp1 miliar dana untuk match-fixing ini.

Berangkat dari keterangan saksi dan juga barang bukti yang ada, pihak kepolisian telah menetapkan sebanyak delapan tersangka untuk kasus ini. Empat orang di antaranya berasal dari pihak wasit, yaitu Ratawi, Agung Setiawan, Reza Pahlevi, dan Khairuddin. 

Dua tersangka lainnya yang merupakan asisten manajer klub, yaitu Dewanto Rahadmoyo dan Nugroho. Selain itu, untuk pihak pelobi dalam kasus ini, ada Vigit Waluyo dan Kartiko Mustikaningtyas. 

Vigit Waluyo Otak Mafia Bola

Di antara kedelapan tersangka yang diumumkan, nama Vigit Waluyo banyak diperbincangkan. Ia disebut-sebut sebagai sosok yang cukup licin, karena sudah lama menjadi otak mafia bola, namun tak pernah tersentuh hukum.

“Ada salah satu aktor intelektual pengatur skor yang mungkin namanya cukup malang melintang di dunia persepakbolaan dengan inisial VW, ini sudah dikenal dari tahun 2008 dan tak tersentuh hukum. Alhamdulillah bisa kita ungkap.” ungkap Kapolri, Listyo Sigit.

Sebelumnya, Vigit Waluyo sempat tersangkut kasus match-fixing pada laga PSMP Mojokerto dan Aceh United. Tak hanya itu saja, ia juga sempat terjerat kasus dualisme Persebaya beberapa tahun yang lalu, ketika ia mengelola Persikubar Kutai Barat. 

Baca juga: Reza Arya Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Pertandingan, PSM Beberkan Kondisi Sang Pemain

Vigit Waluyo juga sempat masuk bui karena kasus korupsi di PDAM Sidoarjo, yang merugikan negara hingga Rp3 miliar. Kini, ia tengah menghadapi kasus pengaturan pertandingan Liga 2 2018, yang mana pada saat itu ia disebut-sebut membantu PSS Sleman saat melawan Madura FC. 

Share.

Leave A Reply