Sebuah kabar mengejutkan datang dari Serie A di mana Juventus yang duduk di peringkat ke-3 klasemen terjun bebas ke peringkat 10. Hal ini karena Juventus kena hukuman pengurangan 15 poin oleh asosiasi sepakbola Italia (FIGC). Kondisi ini membuat Juventus semakin jauh dari gelar juara karena terpaut 28 poin dari pemuncak klasemen. Bahkan, untuk masuk ke zona Liga Champions pun mungkin Juventus sangat kesulitan.
Baca Juga: Resmi Trossard ke Arsenal dengan Kontrak 4 Tahun
Sebenarnya, Juventus sedang dalam trend yang sangat positif dalam 10 pertandingan terakhir. Walaupun sempat terseok-seok di awal musim, Juventus mulai bangkit dengan mengumpulkan kemenangan demi kemenangan yang akhirnya berhasil naik hingga posisi ke-3. Sayangnya, usaha para pemain demi mendapatkan kemenangan di setiap pertandingan sia-sia begitu saja karena hukuman pengurangan 15 poin ini.
Juventus Kena Hukuman
Lantas sebenarnya, apa yang membuat Juventus kena hukuman pemotongan 15 poin ini? Penyebab Juventus kena hukuman yaitu karena melakukan rekayasa transfer pemain untuk mengakali peraturan FFP (Financial Fair Play). Simpelnya, Juventus menaikkan harga transfer pemain agar bisa membeli pemain mahal sehingga keuangannya tetap seimbang.
Contohnya terjadi pada tahun 2020 silam saat Miralem Pjanic diboyong oleh Barcelona. Juventus mencatat penjualan sang pemain dengan biaya transfer mencapai 60 juta euro atau setara dengan Rp983 miliar. Pada kenyataan, sang pemain sebenarnya tidak memiliki harga setinggi itu.
Akibat kasus ini, FIGC awalnya ingin memotong 9 poin Juventus. Namun setelah sidang, hukuman menjadi lebih berat dengan 15 pemotongan poin. Mendapatkan hukuman berat ini, Juventus ingin melakukan banding demi mendapatkan hukuman yang lebih ringan.
Bukan Pertama Kali
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Juventus kena hukuman oleh FIGC. Di tahun 2006 silam, Juventus mendapatkan hukuman yang sangat berat dari FICG yang mana Si Nyonya Tua harus terdegradasi ke Serie B Italia serta dua gela Scudetto dicabut.
Baca Juga: Memphis Depay Resmi Tinggalkan Barcelona dengan Mahar Murah Meriah
Hal ini karena, sebuah kasus yang sangat populer yaitu Calciopoli. Kasus ini melibatkan AC MIlan, Lazio, Fiorentina dan juga Reggina dalam pengaturan skor di Serie A. Namun, hanya Juventus yang mendapatkan hukuman paling berat. Sebenarnya, Juventus nyaris diturunkan ke Serie C namun setelah banding akhirnya hanya turun ke Serie B.