Usai jalani pertandingan tanda melawan Persita Tangerang di Stadion Indomilk, bus Persis Solo dilempari batu. Beredar potongan video yang mana memperlihatkan kondisi bus Persis Solo yang sedang dilempari batu. Akibat insiden tersebut, beberapa kaca bus pecah dan melukai salah satu official sehingga harus mendapatkan perawatan. 

Baca Juga: Arema Ditolak di Mana-mana, Laga Melawan Bali United Harus Ditunda

Namun, para pemain dan official Persis Solo tidak tinggal diam dengan aksi tidak terpuji tersebut. Dalam tayangan CCTV yang beredar di dunia maya, terlihat beberapa pemain dan official Persis Solo menghajar pelaku pelemparan yang melarikan diri ke dalam outlet J&T. Terlihat Ferdinand Sinaga yang mengawali pemukulan terhadap pelaku. 

Pelemparan Bus Mencederai Perdamaian Suporter

Bus Persis Solo
Pelemparan Bus Mencederai Perdamaian Suporter

Pelemparan bus Persis Solo oleh oknum suporter Persita ini tentu memicu kemarahan publik. Pasalnya, berbagai suporter tim-tim yang ada di Indonesia sedang menyerukan perdamaian usai tragedi kelam Kanjuruhan. Akan tetapi, proses perdamaian ini malah dicoreng oleh beberapa orang yang memulai pertikaian.

Usia kabar bus Persis Solo diserang oleh oknum suporter di Tangerang, pemilik Persis Solo Kaesang Pangarep langsung menegur Persita Tangerang. Tidak hanya itu, Gibran Rakabuming yang merupakan walikota Solo langsung menghubungi Kapolri Listyo Sigit Prabowo. 

Klarifikasi Persita Terkait Bus Persis Solo

Bus Persis Solo
Klarifikasi Persita Terkait Bus Persis Solo

Tidak ingin perdamaian suporter di Indonesia terpecah lagi, Persita Tangerang langsung bertindak cepat mengusut kejadian pelemparan bus tersebut. Beberapa jam kemudian, pelaku pelemparan sudah diamankan oleh pihak Persita Tangerang beserta suporter untuk melaporkan ke pihak kepolisian. 

Persita Tangerang pun mengeluarkan pertanyaan tegas akan menindak tegas pelaku-pelaku pelemparan bus. Dalam pernyataannya, Persita Tangerang mengatakan bahwa sudah melakukan proses hukum untuk menindak para pelaku. Persita Tangerang juga menyebutkan bahwa saat ini mereka sedang berkoordinasi dengan panpel dan kepolisian untuk menindak pelaku. 

Tidak hanya pihak klub, para suporter Persita yang mengatasnamakan North Legion Storia juga mengutuk keras tindakan pelemparan batu tersebut. Dalam pernyataannya, North Legion  Storia menyebutkan bahwa pelaku pelemparan bukanlah bagian dari mereka. Para suporter North Legion  Storia sedang menepi sehingga tidak menghadiri pertandingan tersebut. 

Baca Juga: Buntut Liga 2 Dihentikan, FIFPRo Desak AFC dan FIFA Turun Tangan

Selain itu, dalam postingan suporter Persis Solo yang mengatasnamakan Pasoepati menyebutkan bahwa pelaku penyerangan bukan bagian dari suporter Persita. Disebutkan, pelaku penyerangan merupakan bagian dari kelompok ICF yang tidak diakui sebagai suporter Persita.

Share.

Leave A Reply