Si Nyonya Tua tidak henti-hentinya tersandung masalah. Kini, UEFA hukum Juventus dengan larangan tampil di kompetisi Eropa musim 23/24. Melihat klasemen akhir Serie A musim 22/23, Juventus mendapatkan slot kompetisi Eropa dengan tampil di Liga Konfederasi musim 23/24 karena finish di tempat ke-7 setelah pengurangan poin. 

Baca juga: Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia Bertemu Brunei di R1

Karena UEFA hukum Juventus, maka slot Liga Konfederasi akan dialihkan ke tim lain. Fiorentina lah yang akan melaju ke Liga Konfederasi menggantikan Juventus. Fiorentina finish di tempat ke-8 tepat di bawah Juvents sehingga layak menggantikan Si Nyonya Tua. Lantas apa yang membuat UEFA hukum Juventus ini? 

UEFA Hukum Juventus

UEFA hukum Juventus ini masih berkaitan dengan pelanggaran financial fair play di pertengahan musim 22/23. Kala itu, pelanggaran Juventus dengan memalsukan nilai transfer akhirnya terendus sehingga dijatuhi hukuman pengurangan poin. Hukuman Juventus sempat dicabut, tetapi dijatuhi lagi dengan pengurangan  poin yang lebih sedikit. Oleh karena itu, Juventus tercecer di peringkat ke-7 pada akhir musim. 

Pelanggaran yang dilakukan Juventus yaitu memalsukan nilai transfer pemain. Jadi, Juventus melaporkan nilai transfer yang lebih mahal dibandingkan harga aslinya. Tidak hanya itu, Juventus juga melakukan pengurangan gaji selama 4 bulan pada Pandemi Covid-19. Namun, Juventus hanya melaporkan satu bulan pengurangan gaji. Lalu 3bulan lainnya tida dilaporkan agar terhindar dari pajak.. 

Dalam pernyataan UEFA, hukuman yang diterima oleh Juventus yaitu dikeluarkan dari kompetisi Eropa pada musim 23/224. Selain itu, Juventus juga mendapatkan denda sebesar 20 juta euro atau setara Rp302. Namun, Juventus hanya membayar 10 juta euro saja atau sekitar Rp166 miliar. Sisanya ditangguhkan dalam 3 tahun ke depan. Jika Juventus gagal mematuhi FFP, mka wajib membayar 10 juta euro sisanya. 

Juventus Tidak Ajukan Banding

Setelah mendapatkan hukuman dari UEFA, Juventus pun langsung meresponnya. Meskipun Juventus tidak senang dengan hukuman tersebut, namun Si Nyoya Tua akan menerimanya dan tidak akan mengajukan banding. Juventus mengatakan bahwa mereka sudah memutuskan dan tidak akan mengajukan banding atas keputusan ini. 

Tujuan Juventus tidak mengajukan banding ini karena ingin mengakhiri ketidakpastian. Mengajukan banding ke tingkat lebih tinggi mungkin hanya akan membuat ketidakpastian semakin lama sehingga mengganggu Juventus dalam pertarungan menuju Liga Champions musim 24/25. Dengan berakhirnya ketidakpastian ini, Juventus ingin penggemar, sponsor, tim dan pihak-pihak lainnya bisa menikmati musim 23/24 dengan ketenangan.

Baca juga: Hasil Uji Coba Real Madrid vs Man United: Los Blancos Menang 2-0

Pada musim 22/23, Juventus memang sedang dilanda ketidakpastian. Juventus yang berada di  papan atas, secara tiba-tiba terjun bebas ke papan tengah karen pengurangan poin. Lalu, Juventus bisa kembali ke papan atas karena hukuman pengurangan poin telah dicabut. Namun tidak berselang lama, Juventus kembali mendapatkan pengurangan poin sehingga kembali terjun ke papan tengah. 

Share.

Leave A Reply