Saddil Ramdani sedang hangat dibicarakan oleh warga media sosial usai sang pemain mengeluarkan uneg-unegnya. Saddil mulai kesal dengan hujatan para netizen yang mengatakan bahwa dirinya tidak bermain sebagus di klub saat di timnas. Saddil pun mengeluarkan uneg-unegnya melalui media sosial yang sontak menjadi trending topik.
Baca juga: Hanya 18 Wasit Liga 1 yang Lolos Untuk Pimpin Pertandingan
Saddil menang sering mendapatkan hujatan dari netizen. Pasalnya penampilan Saddil bersama skuad Garuda dirasa tidak memuaskan. Padahal, Saddil tampil apik saat bermain bersama klub bahkan sering menjadi pemecah kebuntuan dan menjadi penyelamat kemenangan. Lantas uneg-uneg seperti apa yang dilampiaskan oleh Saddil Ramdani?
Saddil Ramdani Keluarkan Uneg-Uneg
Di media sosial pribadinya, Saddil Ramdani mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini dia pendang. Intinya, Saddil mencoba menjelaskan mengapa dirinya di klub dan timnas berbeda. Saddil mengatakan bahwa pemain membutuhkan jam terbang dan kebebasn bermain. Namun hal itu tidak didapatkan timnas di mana hanya diberi kesempatan bermain selama 20 menit bahkan 7 menit aja.
Saddil meminta kepada para netizen yang sering menghujat untuk mengubah pola pikirnya. Saddil mengatakan bahwa netizen yang hanya menghujat tidak berada di posisi mereka sebagai pemain sehingga tidak mengetahui kesulitan yang dirasakan. Pemain berusia 24 tahun tersebut kemudian melanjutkan bahwa dirinya butuh waktu 3 tahun untuk klop dengan teman maupun pelatihnya di Sabah FC.
Tidak berhenti di situ saja, Saddil masih melanjutkan uneg-unegnya. Saddil mengatakan bahwa bermain di Liga Malaysia susah untuk menyesuaikan diri. Jadi, hujatan dari para netizen hanya akan membuat para pemain ngedown. Bahkan Saddil mengatakan untuk bertemu langsung dengan para penghujatnya.
Dianggap Menyindir Pemain Naturalisasi
Uneg-uneg yang dikeluarkan Saddil Ramdani pun mendapatkan berbagai respon dari netizen. Banyak netizen juga yang semakin menghujat Saddil karena perkataannya yang menyindir para pemain naturalisasi. Saddil mengatakan bahwa masyarakat Indonesia harusnya mendukung para pemain, tetapi masyarakat malah mengelu-elukan para pendatang.
Kata “pendatang” yang digunakan oleh Saddil banyak diartikan netizen sebagai para pemain keturunan dan naturalisasi. Di Indonesia sendiri, memang masih banyak yang tidak menerima kehadiran para pemain keturunan dan naturalisasi. Bahkan banyak juga yang tidak bisa membedakan pemain keturunan dan naturalisasi.
Baca juga: Kerjasama PSSI dengan DFL, Berikut Poin-Poinnya
Sontak netizen kembali geram dengan perkataan Saddil yang membeda-bedakan pemain timnas. Tidak sedikit netizen yang mengatakan bahwa para pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia berhak bermain untuk skuad Garuda. Marselino Ferdinand yang merupakan wonderkid Indonesia coba menenangkan suasana dengan mengatakan tidak perlu terlalu menggiring opini.