Rusuh suporter Persik vs Arema pada pekan ke-3 di Stadion Brawijaya benar-benar menyita perhatian pecinta sepak bola tanah air. Banyak yang menyesalkan rusuh suporter ini bisa terjadi padahal sudah jelas adanya larangan suporter away. PSSI memang sudah menetapkan larangan  suporter away sebelum Liga 1 musim 23/24 dimulai untuk mencegah terjadinya hal-hal seperti ini.

Baca juga: Hasil PSIS vs Persebaya: 2 Gol Carlos Fortes Amankan Kemenangan Wayang Mahesa Jenar

Lebih parahnya lagi, yang terlibat dalam rusuh ini merupakan suporter Arema. Banyak netizen yang mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh suporter Persik. Namun, banyak juga netizen yang menyesalkan tindakan suporter Arema yang datang ke Stadion Brawijaya. Suporter Arema disebut tidak bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan di mana 135 nyawa melayang.

Rusuh suporter Persik vs Arema dipicu oleh 25 oknum suporter Arema yang menyusup ke dalam Stadion Brawijaya. Oknum-oknum ini akhirnya ketahuan oleh suporter Persik Kediri. Karena hubungan suporter Persik Kediri dan Arema FC tidak pernah akur sejak dulu, oknum-oknum ini langsung dikeroyok. Dalam sebuah video pendek terlihat seorang suporter Arema yang tergeletak dikeroyok massa. 

Respon PSSI Terkait Rusuh Suporter Persik vs Arema

Respon PSSI Terkait Rusuh Suporter Persik vs Arema

Terkait rusuh suporter Persik vs Arema di Stadion Brawijaya pada pekan ke-3 membuat PSSI akhirnya memberikan pernyataan. Arya Sinulingga selaku Exco PSSI mengatakan bahwa rusuh ini akan ditindak secara tegas. Arya Sinulingga mengatakan bahwa rusuh ini akan diserahkan ke Komdis dan menuntut agar ditegakkannya aturan yang tegas.

Pecinta sepak bola juga sempat menagih janji tentang pengurangan poin terkait kerusuhan ini. Erick Thohir pun memberikan tanggapannya dengan menyebutkan pengurangan poin belum bisa direalisasikan. Erick Thohir menyebutkan bahwa hukuman berupa pengurangan poin ini mungkin baru bisa diterapkan pada musim depan karena Liga 1 musim 23/24 sudah berjalan. 

Erick Thohir hanya mengingatkan bahwa larangan sudah jelas yaitu melarang suporter tim tamu untuk datang. Erick Thohir juga kembali mengingatkan bahwa Indonesia saat ini masih dipantau oleh FIFA. Indonesia memang mendapatkan perhatian lebih dari FIFA usai tragedi kelam Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa. Kala itu, FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia usai Erick Thohir mencapai kesepakatan dengan FIFA. 

Erick Thohir menyebutkan bahwa kesepakatan Indonesia dan FIFA tertulis di surat presiden FIFA. FIFA menyampaikan jika sepak bola Indonesia rusuh terus, maka FIFA akan menjatuhkan sanksi. Inilah alasan mengapa  peraturan larangan suporter tamu diterapkan di Liga 1 musim 23/24 demi menghindari rusuh suporter. 

Aremania Meminta Maaf

Aremania Meminta Maaf

Setelah terjadinya rusuh suporter Persik vs Arema, manajemen Arema FC menyampaikan permintaan maaf. Manajemen Arema FC mengatakan permintaan maaf terdapat beberapa pendukung Arema FC yang hadir. Lebih lanjut lagi, para pendukung yang datang murni karena keinginannya sendiri untuk memberikan dukungan kepada Arema FC.

Manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas mengatakan bahwa larangan suporter away membutuhkan proses adaptasi. Wiebie Dwi Andriyas mengatakan bahwa Arema FC siap membantu melakukan sosialisasi terkait larangan tersebut dan juga akan mensosialisasikan sistem penjualan tiket secara online. 

Baca juga: Tertinggal 2 Gol, Pertandingan Persib vs Dewa United Berakhir Imbang 2-2

Lebih lanjut lagi, Wiebie Dwi Andriyas mengucapkan terimakasih kepada Polres Kediri Kota dan juga Polres Kediri. Pasalnya, pihak kepolisian sudah membantu melakukan pengamanan terkait rusuh suporter Persik vs Arema dan mengamankan para korban dari kerusuhan tersebut. 

Share.

Leave A Reply