Kartu Biru Bisa Bikin Pemain Tinggalkan Lapangan 10 Menit, FIFA Menolak! Blue card atau kartu biru dalam sepak bola merupakan sebuah aturan baru yang diperkenalkan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).

Baca Juga : Hasil Iran vs Qatar: Menang 2-3, Tuan Rumah ke Final Piala Asia

Kartu ini menyasar pelanggaran terhadap wasit, seperti protes berlebihan hingga tindakan meremehkan atau mempertanyakan kualitas wasit. Pemain yang melanggar nantinya akan dikeluarkan dari lapangan dan tidak bisa bermain selama 10 menit. 

Aturan ini menuai kontroversi sejak pertama kali diperkenalkan ke publik. Sebagian besar menolak aturan baru IFAB tersebut, termasuk UEFA. Selain itu, FIFA baru saja angkat bicara dan menyebut bahwa aturan blue card merupakan aturan yang tidak benar dan prematur. 

Aturan Kartu Biru

Kartu Biru

Blue card dibuat untuk pelanggaran yang tidak terlalu serius untuk kartu kuning, namun masih memerlukan sanksi sebagai peringatan. Pelanggaran tersebut seperti protes berlebihan atas keputusan wasit, hingga perilaku sinis dan perselisihan dengan pemain lainnya. 

Ketika mendapatkan blue card, pemain harus meninggalkan lapangan dan masuk ke dalam Sin Bin atau ‘bilik dosa’ selama 10 menit. Harapannya, hukuman tersebut akan membuat pemain bisa berperilaku lebih baik ketika kembali ke lapangan. 

Ketika peluit babak pertama dibunyikan dan waktu pemain di sin bin belum usai, maka sisa waktu hukuman akan dilanjutkan pada babak kedua. Adapun jika masa di sin bin belum selesai saat babak kedua selesai, maka hukuman dilanjutkan di babak perpanjangan waktu. 

Apabila dalam satu pertandingan seorang pemain telah mendapatkan sebanyak dua blue card, maka ia akan diberikan kartu merah. Kombinasi kartu kuning dan kartu biru juga nantinya akan menyebabkan sang pemain terkena kartu merah dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. 

FIFA Menolak

Kartu Biru

Blue card telah mendapatkan penolakan dari banyak pihak, termasuk FIFA. Dalam hal ini, FIFA menilai bahwa aturan baru masih prematur dan akan sulit diterapkan, terutama di level tertinggi. 

“FIFA ingin mengklarifikasi bahwa laporan tentang apa yang disebut ‘kartu biru’ di level elit sepak bola adalah tidak benar dan prematur,” ungkap FIFA melalui akun X (Twitter) resminya, pada Jumat (9/2).

IFAB sendiri sebelumnya telah melakukan uji coba penerapan aturan ini. IFAB menerapkannya di sepak bola amatir dan remaja di Inggris dan Wales. Lebih lanjut, IFAB telah mengizinkan penerapan blue card di level yang lebih senior. Mengenai hal ini, FIFA menolak dan menyebut bahwa penerapan blue card sebaiknya tetap dibatasi di level rendah. 

“Uji coba tersebut, jika dilaksanakan, harus dibatasi pada pengujian secara bertanggung jawab di tingkat yang lebih rendah, sebuah posisi yang ingin diulangi oleh FIFA ketika agenda ini dibahas di RUPS IFAB pada tanggal 2 Maret,” ungkap FIFA.

Baca Juga : Melaju ke Final Piala Asia 2023, Qatar Berpotensi Raih Gelar Dua Kedua!

Atas berbagai penolakan tersebut, IFAB kemudian merencanakan pembahasan ulang mengenai aturan kartu biru. Nantinya, aturan tersebut akan dibahas lebih detail pada pertemuan yang akan dilangsungkan di Skotlandia bulan depan. 

Share.

Leave A Reply