Jordan Henderson dikabarkan tidak betah di Arab Saudi dan justru ingin cepat-cepat kembali ke Inggris. Sebelumnya, Henderson telah menanggalkan statusnya sebagai kapten Liverpool dan memilih penawaran yang menjanjikan untuk bermain bersama klub Liga Pro Arab Saudi, Al-Ettifaq FC.

Baca juga: Komentar Shin Tae-yong Usai Kalah Lagi dari Libya Pada Laga Uji Coba ke-2!

Meskipun mendapatkan bayaran besar, nyatanya Jordan Henderson merasa tidak nyaman dan ingin segera hengkang dari Arab Saudi. Padahal ia baru bermain selama enam bulan bersama Al-Ettifaq FC dan masih akan terikat kontrak hingga Juni 2026 nanti. 

Jordan Henderson Tidak Betah

Jordan Henderson bergabung ke Al-Ettifaq FC sejak Juli 2023 yang lalu. Belum genap satu musim di Arab Saudi, pemain berusia 33 tahun tersebut dikabarkan tidak betah dan ingin kembali ke Inggris. 

Selama di Arab Saudi, Henderson dikabarkan kesulitan untuk beradaptasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan eks kapten Liverpool tersebut tidak kerasan, di antaranya yaitu perbedaan gaya hidup serta iklim di Arab Saudi yang berbeda dengan di Inggris. 

Selain itu, ia juga kerap merasa frustasi dengan rendahnya animo penonton pada pertandingan Liga setiap minggunya. “Henderson terbiasa bermain di depan sekitar 60.000 penonton setiap minggunya di Anfield. Kehadiran penonton di Laga Ettifaq rata-rata sekitar 7.000, jadi selisihnya besar dibandingkan Liverpool. Beberapa Laga tandang bahkan hanya mendapat sekitar 1.000.” ungkap jurnalis Ben Jacobs. 

Selama di Al-Ettifaq FC, kehadiran Henderson sejatinya belum cukup mendongkrak performa klub. Selama berada di Dammam, Henderson telah tampil sebanyak 19 kali dan telah menyumbang lima assist untuk kompetisi domestik. Saat ini, Al-Ettifaq FC sendiri terlempar di peringkat kedelapan Liga Arab Saudi.

Bisa Kena Pajak Besar

Tidak betah di Arab Saudi, Jacob Henderson dikabarkan siap hengkang pada bursa transfer Januari 2024 ini. Namun jika ingin kembali bermain di Premier League, pemain gelandang tersebut akan dihadapkan dengan tagihan pajak yang cukup besar.

Dalam undang-undang perpajakan Inggris, disebutkan bahwa mereka yang bekerja di luar negeri, harus memberikan pajak sebesar 45 persen dari penghasilan jika akan balik ke Inggris lagi sebelum satu tahun. Sebelumnya, Henderson diberikan keistimewaan bebas pajak selama dua tahun apabila memenuhi dua tahun pertama dari masa kontrak.

Jika benar-benar akan kembali ke Inggris, Henderson akan dihadapkan dengan tagihan pajak mencapai 7 juta pound atau setara dengan Rp138.5 miliar dari Pemerintah Inggris. 

Baca juga: Tarik Ulur Peminjaman Jadon Sancho ke Borussia Dortmund, Tak Kunjung Selesai!

Di satu sisi, Al-Ettifaq juga dikabarkan masih belum akan melepaskan Jordan Henderson. Masa kontrak yang masih cukup panjang, yaitu hingga musim panas 2026 nanti, menjadikan pihak Al-Ettifaq tidak berada dalam posisi yang terpojok untuk menjual sang pemain dengan harga yang murah. 

Share.

Leave A Reply