Jakarta International Stadium (JIS)bakal direnovasi untuk digunakan sebagai venue Piala Dunia U17 pada November mendatang. Ada beberapa hal yang disoroti sehingga JIS direnovasi demi memenuhi standar yang sudah ditetapkan oleh FIFA. Akses yang masih terbatas menjadi salah satu hal yang paling disorot sehingga JIS direnovasi. 

Baca juga: Pemain yang Pernah Jadi Bintang Piala Dunia U17, Fabrebarc Hingga Phil Foden

JIS menjadi sorotan usai Stadion Gelora Bung Karno tidak dapat digunakan pada Piala Dunia U17. Oleh karena itu, stadion yang menelan biaya 5 triliun ini akhirnya menjadi salah satu opsi. Namun, stadion internasional ini dianggap masih memiliki beberapa kekurangan sehingga jarang digunakan sebagai tempat pertandingan sepakbola. 

JIS Direnovasi

Seperti yang disebutkan sebelumnya, hal yang paling mendapat sorotan dari JIS yaitu aksesnya. JIS disebut-sebut memiliki akses yang sangat terbatas sehingga memicu terjadi penumpukan massa. Hal ini pernah terjadi saat Dewa 19 menggunakan JIS sebagai tempat konser. Setelah konser, para penonton kesulitan untuk kembali ke rumah masing-masing karena aksesnya yang terbatas. 

Erick Thohir juga mengatakan akan menambah akses ke JIS. Ketua Umum PSSI tersebut mengatakan bahwa keselamatan para suporter menjadi prioritas utama. Erick Thohir ingin memastikan para suporter bisa pulang ke tempat tinggalnya masing-masing dengan selamat. 

Selain akses, rumput yang digunakan JIS juga menjadi sorotan. Disebutkan, rumput yang saat ini digunakan di JIS belum memenuhi standar sehingga perlu diganti. JIS saat ini menggunakan rumput jenis Japonica, namun hanya ditanam karpet sintetis sehingga akarnya tidak menembus ke bawah. 

Karena akar tidak sampai ke bawah, maka rumput kekurangan pasokan air. Terlebih lagi, paparan sinar matahari secara langsung ke lapangan dirasa kurang. Oleh karena itu, rumput di JIS terlihat kurang sehat. 

Disebut Sebagai Bentuk Serangan Politik

JIS Direnovasi ini dianggap sebagai serangan politik kepada Anies Baswedan. Sebagai informasi, JIS merupakan stadion yang berhasil diselesaikan pembangunannya dalam masa jabatan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta. Oleh karena itu, banyak yang mengaitkan JIS dengan sosok Anies Baswedan. 

JIS selama ini tidak pernah menjadi venue pertandingan karena memiliki beberapa kekurangan. Tetapi, netizen banyak yang menuding hal tersebut hanyalah akal-akalan belaka agar nama Anies Baswedan tidak terangkat. Terlebih lagi, saat ini menjelang pemilu 2024. 

Oleh karena itu, kabar JIS direnovasi ini disebut-sebut sebagai bentuk serangan politik. Sebagian netizen mengatakan dengan direnovasinya JIS, berarti menandakan bahwa kerja dari Anies Baswedan kurang baik. Oleh karena itu, orang-orang politik akan mengubur nama Anies Baswedan dengan merenovasi JIS menjadi lebih baik. 

Terkait isu tersebut, Erick Thohir pun memberikan tanggapannya. Ketua umum PSSI tersebut mengatakan jika ada tuduhan politik, maka biarkan saja. Mantan Presiden inter Milan tersebut mengatakan dirinya  tidak mau pusing dan hanya bekerja secara profesional sesuai standar yang memang sudah ada. 

Erick Thohir juga menekannya bahwa tidak semua stadion Internasional sudah berstandar FIFA. lebih lanjut lagi, Erick Thohir menyebutkan bahwa FIFA memiliki standar yang lebih tinggi tentang stadion terlebih lagi untuk menyelenggarakan turnamen FIFA.

Baca juga: Rumor Persija Batal Gunakan GBK Rame di Media Sosial,  Ini Respon PPK GBK

Erick Thohir juga memberikan contoh bagaimana FIFA akan memastikan secara langsung kelayakan stadion. Erick Thohir menyebutkan bahwa lapangan-lapangan di Inggris memiliki kualitas yang sangat baik. Namun, tetap perlu ditingkatkan jika akan menyelenggarakan turnamen FIFA. Hal ini karena, FIFA memiliki standar yang lebih tinggi dari stadion-stadion di Inggris. 

Share.

Leave A Reply