Setiap harinya, dunia sepak bola terus mengalami perkembangan, dan aturan Sin-bins menjadi salah satu terobosan terbaru. Aturan ini telah dimatangkan oleh International Football Association Board (IFAB), dan akan mulai diterapkan di beberapa kompetisi elit.

Baca Juga : Tiket Indonesia Vs Ekuador Habis Terjual, Erick Thohir Janjikan Acara Meriah!

Sebelumnya aturan Sin-bins, telah diuji coba pada level grassroot, lebih tepatnya sejak musim 2019/20. Berdasarkan hasil laporan, hasil uji coba tersebut terbilang cukup memuaskan. Bahkan, dalam catatan IFAB, sin-bins ini dapat mengurangi perbedaan pendapat hingga 38 persen. 

Cara Kerja Aturan Sin-bins

Aturan Sin Bins

Lantas, bagaimana cara kerja aturan sin-bins ini? Melansir dari Sky Sports, sin-bins sejatinya bekerja seperti kartu kuning dan kartu merah. Namun, aturan ini berlaku untuk pemain yang melakukan pelanggaran yang lebih berat dari kartu kuning, tapi tidak cukup berat untuk dikategorikan sebagai pelanggaran kartu merah. 

Jika kartu kuning diberikan hanya untuk sekedar peringatan bagi pemain, dan kartu merah akan membuat pemain diusir dari pertandingan, maka hukuman untuk sin-bins ini berada di tengah-tengah. Sanksi dari sin-bins sendiri yaitu dikeluarkan sementara dari lapangan, yaitu selama 10 menit saja.

Pemain yang dapat dikenai hukuman sin-bins yaitu mereka yang dianggap melakukan protes berlebih atau berselisih dengan pihak wasit, baik itu dalam bentuk tindakan maupun perkataan. Seperti yang dilansir dari FA, perilaku yang bisa dikenai sanksi sin-bins contohnya yaitu meneriaki wasit, mempertanyakan kemampuan wasit, membanting bola ke tanah, atau bertepuk tangan secara sinis atas suatu keputusan. 

Segera Diuji di Level Lebih Tinggi

Aturan Sin Bins

Usulan penggunaan aturan sin-bins sejatinya sudah ada sejak tahun 2015 silam, dan usulan tersebut diberikan oleh wasit Pierluigi Collina. Ia mengklaim bahwa penggunaan aturan ini merupakan suatu hal yang penting, terutama dengan pengalamannya yang banyak berhadapan dengan pemain yang kerap protes dengan berlebihan. 

Pada pertemuan IFAB di London pada Selasa (28/11) kemarin, topik mengenai aturan yang satu ini, menjadi salah satu topik pembicaraan. IFAB sendiri ingin para partisipan dalam sepak bola bisa lebih menunjukkan rasa hormat bagi para ofisial dalam pertandingan. Dengan keberhasilan uji coba di level grassroot, aturan ini akan segera ditindak lanjuti agar dapat diterapkan di level elit atau di level profesional.

Baca juga : Tiket Final Piala Dunia U17 2023 Habis Terjual, Belasan Ribuan Penonton Akan Penuhi Stadion!

Meskipun begitu, masih belum ada kepastian mengenai apakah nanti sin-bins akan diterapkan di ajang Premier League atau tidak. Seperti dilansir dari The Guardian, pembicaraan akan hal ini akan dikonfirmasi kembali pada pertemuan  IFAB berikutnya, yaitu pada bulan Maret yang akan datang.

Share.

Leave A Reply